Patent ductus arteriosus merupakan sebuah kelainan jantung bawaan atau
yang dikenal juga sebagai cacat jantung, biasanya hal ini kebanyakan dialami
oleh bayi yang lahir secara prematur. Kondisi tersebut terjadi ketika ductus
arteriosus ini masih tetap terbuka setelah bayi tersebut lahir ke dunia, jika
seandainya dibiarkan secara terus menerus atau tidak segera mendapatkan
penanganan tentunya secara otomatis hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya hipertensi,
kemudian juga aritmia sampai dengan gagal jantung.
Kelainan jantung bawaan ini pada dasarnya
akan berlangsung lama, sampai dengan bayi menginjak usia dewasa jika seandainya
tidak segera dilakukan tindakan penanganan. Adapun diantaranya beberapa gejala
terkait dengan PDA atau cacat jantung tersebut yang hendaknya Anda ketahui,
yaitu:
- Terjadi sesak napas.
- Jantung akan berdetak lebih cepat.
- Napas menjadi tersegal-segal.
- Gangguan pada pertumbuhan.
- Nafsu makan yang turun.
- Mudah lelah, meskipun hanya menjalani aktivitas
ringan.
- Mudah berkeringat ketika sedang makan ataupun
menangani.
Ada beberapa faktor resiko yang bisa
meningkatkan terkena gangguan kesehatan tersebut, diantaranya adalah:
- Perempuan, faktanya dibandingkan dengan bayi
laki-laki, maka bayi perempuan jauh lebih rentan terkena masalah kesehatan
tersebut.
- Infeksi virus rubella, khususnya adalah yang
menjangkiti ibu yang sedang hamil, maka nantinya dapat menyebar ke sistem
pernapasan bayi sampai dengan jantung merema.
- Bayi yang lahir di dataran tinggi, khususnya
adalah lebih dari 3000 meter di atas permukaan laut, karena kondisi
udaranya yang juga rendah.
- Memiliki riwayat penyakit tertentu, diantaranya
adalah sindrom down, bayi yang memiliki sindrom down ini akan lebih rentan
untuk terkena PDA.
- Bayi yang lahir prematur, setidaknya menurut
catatan ada lebih dari 50 persen kasus PDA adalah terjadi pada bayi yang
lahir secara prematur kurang dari 26 minggu.
Masalah yang satu ini umumnya dapat
diketahui oleh dokter dengan dilakukan diagnosis, yaitu pemeriksaan dengan
mengandalkan ekokardiografi, kemudian juga alat yang dikenal sebagai
elektrokardiografi sampai dengan rontgent dada, sehingga nantinya dokter bisa
melihat kondisi organ dalam, termasuk diantaranya adalah jantung bayi. Adapun biasanya
beberapa jenis pengobatan yang dilakukan untuk pasien PDA ini, yaitu dengan
pemberian obat, pemasangan alat penyumbat menggunakan kateter ataupun juga
pembedahan.
PDA ini pada dasarnya memang kelainan
jantung yang sangat membahayakan, karena beresiko tinggi untuk menyebabkan
terjadinya komplikasi, seperti diantaranya adalah:
- Gagal jantung, kebanyakan diantara penderita dari
PDA ini akan mengalami kondisi dimana jantung nantinya akan membesar dan
juga lemah, sehingga tidak dapat digunakan untuk memompa darah sebagaimana
mestinya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan pasiennya juga akan mengalami
kondisi gagal jantung.
- Hipertensi pulmonal, hipertensi pulmonal sendiri
merupakan sebuah kondisi dimana tekanan darah tinggi terjadi pada pembuluh
darah yang ada pada paru-paru. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan
pada organ paru-paru dan juga jantung.
- Infeksi jantung, kondisi yang tidak kalah membahayakan
pada penderita PDA ini adalah mereka rentan sekali terkena peradangan pada
lapisan di bagian dalam jantung yaitu endokardium.
Jadi patut untuk berhati-hati, bumil atau
wanita yang sedang hamil ada baiknya untuk melakukan vaksinasi, kemudian juga
menjaga kandungan dengan baik seperti dengan mengonsumsi makanan yang bergizi
serta cukup istirahat, sehingga nantinya kehamilan akan berlangsung sehat hingga
lahir, tidak menyebabkan bayi lahir prematur bahkan juga terkena patent
ductus arteriosus.